Rabu, 27 Mei 2015

LAPORAN KESEHATAN TERNAK

Nah... kali ini saya bagikan laporan praktikum tentang Kesehatan Ternak. Praktikum yang kelompok kami lakukan adalah tentang pengamatan eksterior dan interior ternak Unggas, Vaksinasi dan pengambilan sampel darah. Untuk file lengkap dari pendahuluan sampai daftar pustaka bisa download di link dibawah ini.


I. PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kesehatan hewan adalah suatu status kondisi tubuh hewan dengan seluruh sel yang menyusun dan cairan tubuh yang kandungannya secara fisiologis fungsi normal. Kerusakan sel mungkin terjadi secara normal sebagai akibat proses pertumbuhan yang dinamis demi kelangsungan hidup, sehingga terjadi pergantian sel tubuh yang rusak atau mati bagi hewan yang sehat. Kerusakan sel mungkin saja tidak berpengaruh  bagi hewan yang mengalami gangguan karena serangan penyakit atau gangguan lain yang rusak fungsi sel dan jaringan.
Ayam merupakan komoditi peternakan yang memiliki kontribusi besar terhadap pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat pada umumnya. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan industri perunggasan khususnya ayam petelur, secara otomatis memerlukan perbaikan dan pengembangan manajemen untuk keberhasilan suatu usaha peternakan ayam petelur. Manajemen merupakan faktor yang vital dalam usaha peternakan, walaupun nutrisi, genetik dan lingkungannya baik tapi manajemennya buruk tentu akan berdampak buruk bagi ternak.
Tatalaksana pengendalian penyakit adalah faktor penting yang terkait langsung dengan pelaku usaha peternakan, pada kenyataan dilapangan faktor tersebut cenderung mendapatkan perhatian yang kurang. Dilihat kenyataan di lapangan bahwa tata laksana pengendalian penyakit yang benar dalam peternakan ayam memiliki peran yang sangat besar dalam keberhasilan usaha peternakan ayam. Ayam yang terkena penyakit sangat menurun produktivitasnya bahkan penyakit yang menular dapat mengakibatkan kematian ayam yang tinggi, dan akhirnya akan merugikan suatu usaha peternakan ayam.
1
 
Pencegahan penyakit adalah suatu tindakan untuk melindungi individu terhadap serangan penyakit atau menurunkan keganasannya. Vaksin merupakan salah satu diantara berbagai cara yang efektif untuk melindungi individu terhadap serangan macam berbagai jenis penyakit tertentu. Tindakan vaksinasi adalah salah satu usaha agar hewan yang divaksinasi memiliki daya kebal sehingga terlindung dari serangan penyakit.

Manajemen peternakan ada program vaksinasi sangat penting dilakukan agar penularan dan penyebaran penyakit dapat ditanggulangi sehingga ayam tidak banyak yang mati. Hewan besar seperti sapi, kambing, dan domba diberikan injeksi intramuscular multivitamin B-complex dan biosolamin. Metode injeksi tersebut pada daerah subcutan atau intra muscular. Dosis B-complex yang diberikan sekitar 3 ml per ekor. Biosolamin juga dilakukan dengan cara injeksi. Fungsi dari pemberian biosalamin sebagai penguat otot, biasanya ini diberikan pada sapi yang pincang dan habis melahirkan.

silakan download file lengkapnya di link ini ! Terimakasih... jangan lupa timggalkan pesan dicoment jika anda merasa post ini bermanfaat. 

Sabtu, 01 November 2014

Sistem Pencernaan (Digestorium) pada Sapi Perah

A.    Sistem Pencernaan Ruminansia
Proses pencernaan ruminansia tergolong unik karena melibatkan bagian yang tidak dimiliki hewan lain selain ruminansia, yaitu adanya proses ruminasi atau memamah biak.  Akibatnya proses yang terjadi setelah makanan dikunyah di mulut, makanan akan ditampung sementara di rumen yang kemudian akan terjadi fermentasi selulosa oleh enzim selulase. Setelah melewati rumen, maka siklus makanan tersebut akan melanjut ke retikulum. Bertempat di retikulum inilah makanan dibentuk menjadi gumpalan yang masih kasar (bolus). Gumpalan makanan (bolus) yang telah terbentuk, akan kembali dimuntahkan ke mulut untuk dikunyah lagi (remastikasi). Pengunyahan kedua dari gumpalan makanan (bolus) ini kemudian akan langsung menuju ke retikulum, rumen hanya dilewati saja. Siklus pencernaan makanan kemudian berlanjut menuju omasum dan abomasum setelah melewati proses tersebut. lebih lengkapnya download disini ya, jangan lupa kasih feedback atau jejak mengnjungi blog ini :)

cuap cuap si empunya Blog

Assalamualaikum....
Admin baru sibuk kuliah dan praktikum, jadi baru bisa mulai posting lagi nih
semoga yang saya posting disini bermanfaat bagi kalian semua para pengunjung blog ini, kasih feedback dong kalau ngunjungin blog ini... makasih :)

Kamis, 25 September 2014

Tinjauan Pustaka Ilmu Tanaman Makanan Ternak



II.    TINJAUAN PUSTAKA

A.    Hijauan Pakan Ternak
Hijaun makanan ternak adalah rerumputan, legum herba, dan legum pohon/semak  yang dapat digunakan untuk memberi makan hewan. HMT juga  dapat digunakan untuk pengelolaan sumber daya alam yang lebin  baik, termasuk pencegahan erosi, peningkatan kesuburan tanah,  dan pencegahan tanaman liar/gulma. Sebagian besar petani di Indonesia, memanfaatkan HMT sebagai pakan ternak pokok (Rahmat et al., 2005)
Hijauan pakan merupakan bagian tanaman terutama rumput dan leguminosa yang digunakan sebagai pakan ternak (Hartadi et al., 1993). Wilkins (2000) menyatakan bahwa hijauan merupakan bagian tanaman yang dapat dimakan, termasuk padi-padian yang diberikan dengan cara menggembalakan ternak maupun dipanen untuk diberikan langsung pada ternak. Menurut keberadaannya, hijauan makanan ternak terdiri dari hijauan yang tumbuh secara alami tanpa campur tangan manusia seperti pastura alami dan hijauan yang sengaja ditanam oleh petani seperti rumput gajah, gamal, lamtoro, dan waru (Budiasa, 2005).
Makanan hijauan merupakan semua bahan makanan yang berasal dari tanaman dalam bentuk daun-daunan. Kelompok tanaman ini adalah rumput (graminae), leguminose dan tumbuh-tumbuhan lainnya. Kelompok hijauan biasanya disebut makanan kasar. Hijauan yang diberikan ke ternak ada dalam bentuk hijauan segar dan hijauan kering. Hijauan segar adalah makanan yang berasal dari hiajauan dan diberikan ke ternak dalam bentuk segar. Hijauan kering adalah hijauan yang diberikan ke ternak dalam bentuk kering (hay) atau disebut juga jerami kering (Edo, 2012).
Hijauan segar dan hijauan kering dapat dibudidayakan dengan memperhatikan mutu hijauan tersebut yaitu sifat genetik dan lingkungan (keadaan tanah daerah, iklim dan perlakuan manusia) agar dapat memenuhi kebutuhan gizi makanan setiap ternak dan membantu peternak mengatasi kesulitan  dalam pengadaan makanan ternak. Mengusahakan tanaman makanan ternak untuk mendapatkan hijauan produktivitasnya tinggi maka perlulah tanaman makanan ternak diusahakan secar maksimal mulai dari pemilihan lokasi, pemetaan wilayah, pengolahan tanah, pemilihan bibit, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, panen dan usaha-usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu (pascapanen) sampai dengan penanganan hijauan sebelum dikonsumsi ternak (AAK, 1983).
Ketersediaan hijauan makanan ternak yang tidak tetap sepanjang tahun. Diperlukan budidaya hijauan pakan, baik dengan                                             usaha perbaikan manajemen tanaman keras atau penggalakan cara pengelolaan penanaman rumput unggul sehingga mutu setiap jenis hijauan yang diwariskan oleh sifat genetik bisa dipertahankan atau ditingkatkan. Melalui cara demikian kekurangan akan hijauan pakan dapat diatasi, sehingga nantinya dapat mendukung pengembangan usaha ternak ruminansia yang akan dilakukan (Kanisius, 2001).
B.     Rumput – rumputan (Gramineae)
Rumput adalah tanaman yang paling efisien untuk merubah sinar matahari menjadi biomassa dan pada saat yang sama mengkonversi karbondioksida menjadi oksigen. Ternak ruminansia mampu mengubah biomassa ini, yang umumnya tidak dapat dicerna oleh manusia, menjadi protein berkualitas tinggi melalui aktifitas mikroorganisme dalam rumen mereka. Rumput-rumput memberikan tutupan tanah yang baik untuk mengurangi erosi sementara akar yang sangat halus akan membentuk bahan organik dan membantu penyusupan air ke dalam tanah                    (Sutaryono dan Partridge, 2002).

mau lebih lengkapnya? yuk klik disini kawan :) 

Makalah Resiprok (Genetika)



PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Berbagai macam ilmu terdapat dalam bidang ilmu biologi, salah satunya adalah ilmu genetika. Ilmu genetika merupakan ilmu pengetahuan alam yang sangat menarik, karena kebanyakan orang ingin mengetahui rahasia dirinya dan mengetahui mengenai keturunan.

Genetika ( ilmu keturunan ) tergolong dalam ilmu hayat yang mempelajari sifat – sifat induk atau orang tua  kepada keturunannya. Dan juga merupakan ilmu pengetahuan dasar dalam usaha menyediakan bibit tanaman dan ternak unggul. Dengan ilmu genetika kita bisa mengetahui antara bibit yang unggul dan yang kurang baik untuk dilestarikan, sehingga memudahkan kita untuk menciptakan generasi yang unggul.
Hukum hereditas baru ditemukan pada tahun 1900, yaitu berdasarkan rumusan hipotesis yang dikemukan oleh Gregor mendel (1882-1884). Beliau mengembangkan prinsip-prinsip dasar genetika. Beliau mengemukakan bahwa factor penentuan sifat (faktor X, yang kemudian dikenal sebagai gen) yang dibagikan dalam unit-unit terpisah dan diwariskan  secara acak (bebas).

B.     Rumusan Masalah
Makalah ini akan membahas mengenai :
1.      Apa itu persilangan resiprok?
2.      Bagaimana penjelasan tentang persilangan resiprok?

C.    Tujuan Makalah
Makalah dibawah ini akan menjelaskan mengenai persilangan resiprok.
PEMBAHASAN



A.    Pengertian persilangan resiprok
Resiprok ( perkawinan kebalikan ) adalah perkawinan yang merupakan kebalikan dari perkawinan yang semula dilakukan. Persilangan resiprok hanya dapat dilakukan apabila yang disilangkan adalah dua individu yang memiliki pasangan gen yang homozigot dominan dan resesif. 
selanjutnya download disini ya teman-teman

Selasa, 17 Juni 2014

Silang Luar (Crossbreeding) pada Ayam

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Crossbreeding
Crossbreeding merupakan persilangan antar ternak dari bangsa (breed) yang berbeda. Menurut Warwick et al (1990) menyatakan bahwa Perkawinan silang adalah perkawinan ternak-ternak dari bangsa yang berbeda. Tekhnisnya Crossbreeding ini hanya berlaku untuk persilangan pertama pada bred asli, tetapi secara umum berlaku juga untuk sistem crisscrossing dari dua jenis atau rotasi persilangan dari tiga atau lebih bibit dan untuk menyilangkan pejantan murni dari satu ras untuk menaikan tingkatan betina dari ras yang yang lain (Warwick dan Legates,1979).Crossbreeding pada ayam mempunyai tujuan antara lain: a) membentuk bangsa ayam baru (composite breed), b) meningkatkan produksi ayam lokal, c) mendapatkan efek heterosis (sifat yang muncul dari persilangan yang berbeda dari induknya), d) mendapatkan komplementari bangsaayam (breed complementary).
Dalam Crossbreeding terdapat 4 macam sistem, yakni :
1.      Sistem Terminal (Terminal System)
2.      Sistem Rotasi (Rotational System)
3.      Sistem Kombinasi (Rotaterminal System)
4.      Sistem Komposit (Composite System)
Berikut adalah penjelasan mengenai keempat sistem dari crossbreeding :
1.   Sistem Terminal (Terminal System)
Sistem ini merupakan salah satu sistem dari crossbreeding, yang dimana dalam sistem ini menggunakan 2 breed/ bangsa yang berbeda. Dalam sistem terminal ini, semua anak ayam hasil persilangan dijual dan induk pengganti (female replacements) diambil dari induk yang berasaldari luar kelompok. Induk yang dipilih  yakni betina yang telah melewati seleksi sehingga didapatkaninduk yang baik, tingkat produksi susu serta mothering ability yang baik. Sedangkan untuk jantan, tingkat pertumbuhan serta karakteristik produksi yang baik adalah merupakan hal yang sangat penting.Adapun keuntungan yang diperoleh dengan adanya sistem ini adalah memungkinkan untuk meningkatkan heterosis progeny sebesar 100% selain itu juga dapat meningkatkan breed complementary. Sedangkan, kekurangan yang didapat dari sistem ini yakni diperlukan lahan yang luaskarena mengingat dalam sistem ini yang terlibat adalah 2 kelompok ayam yang berbeda bangsa.
2.   Sistem Rotasi (Rotational System)
Sistem ini diperlukan 2 atau 3 bangsa ternak yang berbeda. Secara umum terdapat dua macam sistem rotasi, yakni sistem rotasi 2 bangsa (Two-Breed Rotational Breed) dan sistem rotasi 3 bangsa (Three-Breed Rotational Breed). Namun, sistem yang banyak digunakan adalah sistem rotasi dengan menggunakan 3 bangsa ternak yang berbeda. Sedikit pemaparan mengenai sistem rotasi 2 bangsa, yakni ♀ dari breed A disilangkan dengan ♂ breed B, dan ♀ breed B disilangkan dengan ♂ breed A. Dalam sistem ini, akan didapatkan peningkatan heterosis sebesar 66%. Pada keturunannya akan memiliki 2/3 gen dari bangsa induknya, sedangkan 1/3 gen berasal dari bangsa lain.Sedangkan untuk sistem rotasi dengan 3 bangsa, dalam 1 peternakan terdiri dari 3 bangsa ternak, yang dimana ♀ breed A digunakan sebagai female replacements untuk kemudian disilangkan dengan ♂ breed B. Ternak ♀  hasil  persilangan  tadi  digunakan  sebagai  female  replacements  yang kemudian disilangkan dengan ♂ breed C. Ternak ♀ hasil persilangan ini kemudian  digunakan  sebagai  female  replacements  yang kemudian  akan disilangkan dengan ♂ breed A.
Adapun keuntungan yang diperoleh dari sistem rotasi 3 bangsa ini adalah dapat meningkatkan heterosis atau hybrid vigor lebih tinggi 20% - 21% dibandingkan dengan sistem rotasi 2 bangsa, yakni sebesar 86% - 87%. Disamping itu kerugian yang diperoleh dalam sistem ini adalah kesulitan dalam pemeliharaan bila dibandingkan dengan sistem rotasi dengan 2 bangsa,Mengingat bahwa dalam sistem ini menggunakan 3 bangsa ternak yang
3.   Sistem Kombinasi (Rotaterminal System)
Sistem kombinasi ini merupakan sistem crossbreeding yangmengkombinasikan antara sistem rotasi (rotational system) dengan sistem terminal  (terminal  system).  Dimana  sistem  rotasi  berfungsi  untuk menyediakan female replacements (♀) dengan jalan persilangan antara breed A dengan breed B (A*B Rot) sedangkan sistem terminal berfungsi untuk menghasilkan keturunan yang kemudian akan dijual.
Adapun keuntungan yang diperoleh dari sistem kombinasi ini adalah dimungkinkan dapat meningkatkan berat sapih sekitar 21%. Disamping itu, juga  dapat  meningkatkan  heterosis  yang  berasal  terminal  cross.  Dapat diasumsikan bahwa, kita akan mendapatkan 66% heterosis dari sistem rotasi (2 breed) dan 100% heterosis dari sistem terminal dan 50% dari total sapi di dalam Herd C ( kelompok C [T * (A*B)] ), ini dapat memungkinkan yakni kira-kira heterosis yang akan diperoleh adalah sebesar 83% (Frahm, R).Sedangkan kerugian yang diperoleh dari sistem ini adalah setidaknya, minimal peternak memiliki 3 ladang pengembalaan (pasture), minimal terdiri dari  100  sapi/kelompok, diperlukan  kedisiplinan  serta  ketelitian  dalam  mengidentifikasi  sapi  menurut  tahun  kelahirannya  sebagaimana  bangsa induknya (Nick, 2005).
4.  Sistem Komposit (Composite System)
Composite  berarti  keturunan baru, yakni  dimana crossbreeding digunakan untuk membentuk keturunan baru/ komposit. Setelah keturunan tersebut terbentuk maka akan dibentuk sebuah kawasan atau kelompok untuk breed baru tersebut. Keuntungan dari keturunan komposit mencangkup kemudahanmanajemen, konsistensi heterosis yang tinggi dan seringkali bahwa keturunan baru ini dapat berkembang biak dalam suatu lingkungan yang ideal untuk dikembangkan secara khusus.

B.     Ayam Hasil Crossbreeding
Crossbreeding merupakan perkawinan antara ayam jantan dan ayambetina yang berbeda rumpun. Saat ini sudah banyak dilakukan persilangan dan menghasilkan banyak jenis ayam baru hasil crossbreeding. Berbagai jenis ayam hasil persilangan tersebut antara lain :
1.      Ayam PAMA
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhz_sYEFBJ_98podwjHbTi5QrXIKcMRSdJbe7bmsPXLUpU5jOVP7MUViVH2od6rz3FHwVvwRUoqUvhfKnR-IH9yBTHaXlyZZI3FVSVjhQaGRahetjPsNCQYvAUipxQHtv1t1auPtwImdY8/s1600/PM.jpg
Gambar 1.Ayam PAMA
Ayam PAMA merupakan istilah ayam hasil breeding dengan dasar basic dari ayam jenis Burma (Myanmar). yam burma sempat dikatakan jenis ayam setan karena permainannya yang cepat & tingkat akurasi pukulan yang tinggi, akan tetapi trend sekarang sudah bergeser kepada ayam jenis pama crossing. Sekarang ayam pama merupakan generasi terbaru hasil dari crossbreeding (silangan) antara ayam burma dengan beberapa jenis ayam aduan, seperti ayam burma dengan ayam Vietnam, ayam burma dengan ayam thai (Bangkok), ayam burma dengan ayam Brasilia, bahkan sekarang ini sudah terjadi crossline antara ayam pama cross dengan ayam crossline pama yang berbeda.




2.      Ayam PAKHOY
Description: http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRJ8OmarVcVqZhCLJFgnewGh1M4KjDsJoMDpSH-iMAjzqMenL2nOQ
Gambar 2.Ayam PAKHOY

Ayam Pakhoy termasuk dalam kategori ayam modern, karena menurut cerita di negeri Thailand merupakan hasil crossbreeding (silangan) antara ayam jenis ayam ketip bulu sambung taji (malaysian cockfighter) dengan beberapa jenis ayam aduan di thailand. Ciri khas ayam jenis ini adalah pada gaya bertarungnya dimana ayam mematuk sembarang bagian punggung & memukul badan dengan keras.
3.      Ayam MAKHOY
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaHX7fYQUEdaIPMBhIgrdngg7nRAozasZS4ajcpqths3dI5QwyGUTIdJOSQmDFvlMi3tfKOAOD-Es_1vUz2igqXRma_T60oIIGgVuUoLz-9td_MOKj6TE3J-9TrhrNh1IkW7wAxVCcZZc/s1600/MAKHOY.jpg
Gambar 3.Ayam MAKHOY

Ayam Makhoy merupakan trend generasi terbaru dari ayam pakhoy adalah hasil crossbreeding antara ayam pakhoy dengan ayam burma yang disebutnya makhoy = pama pakhoy.
Tentunya ayam jenis ini memiliki karakter bermain ketip bulu (nyangkul) atau mematuk segalanya & memukulnya ke badan keras-keras, bahkan juga  ke kepala dengan akurasi  yang lebih bai
k
4.      Ayam MAGON 
Description: https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRXKHlEzW_7rhH-QcQ6RIUATAVFKGlJowGEUG_Jwi9-JOy0lOUi
Gambar 4. Ayam MAGON
Ayam Magon termasuk juga jenis ayam modern, karena jenis ayam ini hasil dari crossbreeding antara ayam Pama dengan Saigon (pama-saigon = magon). Ayam saigon yang kami maksudkan dari jenis modern yang merupakan hasil cross antara ayam asli vietnam dengan ayam Madagaskar, biasanya ayam ini sudah tidak memiliki bulu botak lagi atau berbulu lebih lebat. Karakter yang diharapkan dari jenis ayam Magon ini adalah jenis ayam aduan dengan gaya bertarung seperti ayam burma akan tetapi memiliki zise besar & ketahanan pukulan yang lebih tangguh seperti ayam saigon diharapkan akan lebih mudah untuk mendapatkan lawan tandingan







5.      Ayam BRASILIAN
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_cWOw7iAgyKL2WHE8D_DuwjXdPfWBPGeQlAyMAU6BgMiT47wTKAbgw_mQ2h90fkGM0hB0Bixb8DG5GNgGlllUlE-M9Q_qlGMrNIv_ltzrW_vdKvhx3Ph_K4L8LwvUYgCmzmGDA-oXco4/s1600/brazilian+ultimate+fowl+forum.JPG
Gambar 5. Ayam Brasilian
Ayam Brasilian termasuk juga jenis ayam modern, karena jenis ayam ini hasil dari crossbreeding antara ayam Pama dengan Brasilian. Karakter yang diharapkan dari jenis ayam ini adalah jenis ayam aduan dengan gaya bertarung seperti ayam burma akan tetapi memiliki zise besar & ketahanan pukulan yang lebih tangguh seperti ayam brasilia. Kelebihan ayam brasilian ini adalah pada daya tahan yang diatas ayam saigon, karena biasanya jenis ayam ini lebih baik mati daripada lari.
6.      Featherless Chicken
Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8M5fiOPiNv-UsXIEMlQ4EjhoC-zPCK-4LIB0Y4r1D3OZ9QTiKCpGMP5dPcsxy06fMTt5wS_Gjf3pHfL46Qk-aPoXNXP_7s6YCl7Xg48G0lo49QcofkyN49riYtn8qnMPCWWSNjwlGmKld/s320/chicken_02.jpg











Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPmB5iwYQZ01J_zeN_Dpwk5PKk3Yxp0t_iQWWGg-oVnypDqu7kpE96UdaP45LbkRNp-yCytmI5HhZCfrDtkZP_nukAiLcQDDhtxAp7uu2XihJRtS1_F73khKh77DDoi_JaKNsLvhKAf5Wi/s320/chicken_05.jpg






Gambar 6. Featherless Chicken
Featherless Chicken bisa menjadi masa depan peternakan unggas massal di negara-negara yang lebih hangat. Ayam baru ini lebih rendah kalori, tumbuh lebih cepat, ramah lingkungan, dan lebih mungkin untuk bertahan hidup dalam kondisi hangat. Ayam berkulit merah ini diciptakan secara selektif melalui perkawinan silang antara naturally bare neck dengan  regular broiler chicken.
Kekurangan ayam ini yaitu pada pejantan tidak mampu untuk kawin, karena mereka tidak bisa mengepakkan sayapnya, dan ayam ini lebih rentan terhadap parasit, serangan nyamuk dan sengatan matahari. Ayam ini memiliki ukuran lebih kecil dari pada ayam broiler biasa sehingga perlu pemuliaan lebih lanjut untuk meningkatkan performannya.
7.      Transylvanian Naked Neck
Description: Description: http://ternak2011.files.wordpress.com/2011/04/ayam.jpg?w=300&h=150





Gambar 7. Transylvanian Naked Neck
Hewan berleher panjang tanpa bulu itu menjadi perdebatan ilmuwan dan peternak unggas. Inilah ‘turken’ yang berasal dari kata turkey (kalkun) dan chicken (ayam). Transylvanian Naked Neck, hewan ini sebenarnya salah satu jenis ayam. Namun karena salah satu alasan misterius yang belum disepakati ilmuwan, banyak orang mengira itu perkawinan dari kalkun dan ayam. Berdasarkan tes DNA dari ilmuwan di Roslin Institute, University of Edinburgh, Inggris, peternak unggas tidak perlu panik. Dr. Denis Headon, pemimpin studi, menilai keberadaan ayam itu dapat membantu peternak menghasilkan ayam yang cocok dengan habitat negara beriklim panas.“Ayam berleher telanjang itu tidak memiliki bulu, tapi mereka berperilaku seperti ayam normal dengan bertelur dan menghasilkan daging yang baik. Yang menarik, mereka ternyata lebih tahan kondisi panas dari ayam normal,” kata Dr. Denis Headon. Ayam berleher panjang itu pertama kali muncul di Eropa Tengah dan masuk ke Inggris pada 1920.
Studi terbaru menemukan adanya mutasi genetik secara acak yang menyebabkan kelebihan produksi molekul penghilang bulu, lebih dikenal dengan gen BMP12. Mutasi tersebut pertama kali muncul pada ayam di utara Rumania, ratusan tahun lalu. Mutasi gen ini membuat leher unggas menjadi telanjang. Secara umum, mutasi genetik buruk bagi perkembangan binatang. Namun, bagi ayam, kemampuan itu membantu mereka bertahan di suhu panas sehingga menghasilkan telur dan daging yang lebih baik.
8.      Ayam Sebright
Description: Description: Sebright




Gambar 8. Ayam Sebright
Ayam ini merupakan ayam kate tertua di wilayah Inggris dan dinamai sama dengan penemunya, Sir John Saunders Sebright pada tahun 1800. Pria yang memiliki gelar kebangsawanan Inggris ini merupakan hasil pengembangbiakkan secara selektif melalui proses pengawinan silang dari berbagai ras untuk memperoleh ayam hias yang cantik. Dibandingkan dengan ayam pada umumnya, cirri khas dan keunikan ayam ini ada pada warna dasar motif bulu serta bentuk pialnya. Hanya ada dua warna dasar  bulu ayam jenis ini, yaitu putih perak dengan lis hitam di sebagian besar sisi tepi bulunya dan warna coklat keemasan. Yang berbuluputih perak disebut silver sebright dan yang coklat keemasan disebut gold sebright.
Ayam kate jenis inilah yang kemudian di Indonesia populer dengan sebutan ayam Kanada untuk yang berwarna coklat keemasan dan ayam batik Itali untuk yang berwarna  putih perak. Ayam sebgriht sangat mirip dengan ayam lokal Indonesia yang disebut ayam kampung. Ayam jenis ini sangat aktif menjelajah dan berkeliaran ke sana ke mari, sehingga sangat tidak cocok bagi mereka yang memiliki halaman rumah yang sempit. Ayam jenis ini pun gemar membuat sarang di atas dahan. Ayam jantan beratnya sekitar 0,74 kg, sedangkan yang betina sekitar 0,63 kg.
9.      Ayam Wareng
Description: Description: Ayam Wareng




Gambar 9. Ayam Wareng
Asal-usul ayam Wareng Tangerang dimulai saat seorang peternak di desa Pasir Gadung, Kecamatan Cikupa, memperoleh 36 butir telur ayam Rusia di awal tahun 80-an. Telur-telur yang menetas memperlihatkan sifat-sifat unggul ayam petelur yaitu berbentuk badan kecil, berproduksi telur tinggi, memiliki jengger dengan bulu mahkota, tetapi tidak memiliki sifat mengeram dan berpenampilan liar. Melihat beberapa sifat unggul dari ayam tersebut, salah seorang peternak bernama Armin kemudian menyilangkan lagi dengan ayam buras asli Rusia hingga generasi ketiga. Dari sini diperoleh turunan ayam dengan bentuk tubuh ramping dan menyerupai ayam Rusia. Turunan ayam inilah yang kemudian dikenal sebagai ayam Wareng Tangerang. Kata “Wareng” berasal dari bahasa Jawa yang berarti kecil.
Iskandar et al. (2004) menyatakan bahwa bobot tubuh, warna bulu dan ukuran tubuh ayam Wareng Tangerang mirip dengan ayam Wareng Indramayu, hanya saja ayam Wareng Tangerang mempunyai ciri khas jambul di atas kepala betina dan memiliki warna bulu dan kulit yang dominan putih            (Susanti et al., 2006). Ayam lokal ini tersebar di daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat. Suara kokoknya cukup nyaring. Gerakan Ayam Wareng sangat lincah sehingga agak sulit ditangkap.
Ukuran kepala dan leher pejantan kecil. Kakinya ramping dan panjang. Terdapat tiga warna bulu pada ayam ini yakni hitam, blorok (belang-belang putih dan hitam), dan putih. Berat tubuh ayam pejantan dewasa rata-rata 1,5 kg dan ayam betina sekitar 1 kg.
Umur kawinnya tergolong muda, yakni empat bulan. Produksi telurnya berkisar 15 butir per periode bertelur. Apabila dipelihara secara intensif produksi telurnya dapat mencapai 24-28 butir per periode bertelur, dikarenakan induk betina tidak memiliki sifat mengeram. Turunan ayam ini dapat direkomendasikan untuk jenis produksi telur seperti ayam Kedu.
10.  Ayam Bekisar
Description: Description: http://pydnew.files.wordpress.com/2008/10/ayam-bekisar.jpg





Gambar 10. Ayam Bekisar
Ayam bekisar merupakan keturunan pertama hasil persilangan antara induk jantan dengan pejantan ayam hutan hijau Gallus varius dengan induk betina ayam kampung Gallus Domestika dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a.         Ayam ini banyak dipelihara sebagai unggas kesayangan, karena penampilannya yang elok dengan bunyi suara yang indah yaitu perpaduan yang harmonis antara ayam hutan dengan ayam kampung biasa.
b.        Kualitas ayam bekisar mulai tampak pada umur 6 bulan.
c.         Ayam bekisar senang berkokok diatas kerekan
d.        Warna bulu didominasi oleh warna bulu induk betina, tetapi potur tubuh, sifat dan suaranya sangat dipengaruhi oleh induk jantan.Berdasarkan warna bulu dan keturunannya, ayam bekisar mempunyai beberapa jenis antara lain :
Ayam bekisar putih, merupakan keturunan pertama (F 1) hasil persilangan antara induk jantan ayam hutan hijau dengan dengan induk betina ayam ras petelur leghorn strain Fly-line atau babcock dengan ciri-ciri:
a.       Warna bulu putih bersih
b.      Sosok badannya cantik dan ramping
c.       Jengger besar dan merah
d.      Kakinya agak keputihan
Ayam bekisar hitam, merupakan keturunan pertama (F1)  hasil persilangan antara induk  jantan ayam hutan hijau dengan induk betina ayam cemani. Ayam bekisar hitam ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Seluruh tubuhnya hitam legam
b.      Seluruh bulunya hitam, termasuk bulu kecil yang baru tumbuh
c.       Kaki, jari dan mata berwarna hitam polos
Ayam  bekisar multi warna, merupakan keturunan per tama (F1) hasil persilangan antara induk jantan ayam hutan hijau dengan induk betina ayam kampung berbulu merah, hitam, kuning, abu-abu atau coklat. Warna bulunya berwarna-warni dengan bulu leher, bulu pelanan dan bulu hias merah menyala.






Terima Kasih Telah Berkunjung di Blog Saya

Silakan tinggalkan jejak di blog saya.
Hanya komentar yang positif dan membangun, yang tidak sopan gak usah komen. tq

 

Copyright @ 2013 PETERNAKAN.