Kamis, 25 September 2014

Tinjauan Pustaka Ilmu Tanaman Makanan Ternak



II.    TINJAUAN PUSTAKA

A.    Hijauan Pakan Ternak
Hijaun makanan ternak adalah rerumputan, legum herba, dan legum pohon/semak  yang dapat digunakan untuk memberi makan hewan. HMT juga  dapat digunakan untuk pengelolaan sumber daya alam yang lebin  baik, termasuk pencegahan erosi, peningkatan kesuburan tanah,  dan pencegahan tanaman liar/gulma. Sebagian besar petani di Indonesia, memanfaatkan HMT sebagai pakan ternak pokok (Rahmat et al., 2005)
Hijauan pakan merupakan bagian tanaman terutama rumput dan leguminosa yang digunakan sebagai pakan ternak (Hartadi et al., 1993). Wilkins (2000) menyatakan bahwa hijauan merupakan bagian tanaman yang dapat dimakan, termasuk padi-padian yang diberikan dengan cara menggembalakan ternak maupun dipanen untuk diberikan langsung pada ternak. Menurut keberadaannya, hijauan makanan ternak terdiri dari hijauan yang tumbuh secara alami tanpa campur tangan manusia seperti pastura alami dan hijauan yang sengaja ditanam oleh petani seperti rumput gajah, gamal, lamtoro, dan waru (Budiasa, 2005).
Makanan hijauan merupakan semua bahan makanan yang berasal dari tanaman dalam bentuk daun-daunan. Kelompok tanaman ini adalah rumput (graminae), leguminose dan tumbuh-tumbuhan lainnya. Kelompok hijauan biasanya disebut makanan kasar. Hijauan yang diberikan ke ternak ada dalam bentuk hijauan segar dan hijauan kering. Hijauan segar adalah makanan yang berasal dari hiajauan dan diberikan ke ternak dalam bentuk segar. Hijauan kering adalah hijauan yang diberikan ke ternak dalam bentuk kering (hay) atau disebut juga jerami kering (Edo, 2012).
Hijauan segar dan hijauan kering dapat dibudidayakan dengan memperhatikan mutu hijauan tersebut yaitu sifat genetik dan lingkungan (keadaan tanah daerah, iklim dan perlakuan manusia) agar dapat memenuhi kebutuhan gizi makanan setiap ternak dan membantu peternak mengatasi kesulitan  dalam pengadaan makanan ternak. Mengusahakan tanaman makanan ternak untuk mendapatkan hijauan produktivitasnya tinggi maka perlulah tanaman makanan ternak diusahakan secar maksimal mulai dari pemilihan lokasi, pemetaan wilayah, pengolahan tanah, pemilihan bibit, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, panen dan usaha-usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu (pascapanen) sampai dengan penanganan hijauan sebelum dikonsumsi ternak (AAK, 1983).
Ketersediaan hijauan makanan ternak yang tidak tetap sepanjang tahun. Diperlukan budidaya hijauan pakan, baik dengan                                             usaha perbaikan manajemen tanaman keras atau penggalakan cara pengelolaan penanaman rumput unggul sehingga mutu setiap jenis hijauan yang diwariskan oleh sifat genetik bisa dipertahankan atau ditingkatkan. Melalui cara demikian kekurangan akan hijauan pakan dapat diatasi, sehingga nantinya dapat mendukung pengembangan usaha ternak ruminansia yang akan dilakukan (Kanisius, 2001).
B.     Rumput – rumputan (Gramineae)
Rumput adalah tanaman yang paling efisien untuk merubah sinar matahari menjadi biomassa dan pada saat yang sama mengkonversi karbondioksida menjadi oksigen. Ternak ruminansia mampu mengubah biomassa ini, yang umumnya tidak dapat dicerna oleh manusia, menjadi protein berkualitas tinggi melalui aktifitas mikroorganisme dalam rumen mereka. Rumput-rumput memberikan tutupan tanah yang baik untuk mengurangi erosi sementara akar yang sangat halus akan membentuk bahan organik dan membantu penyusupan air ke dalam tanah                    (Sutaryono dan Partridge, 2002).

mau lebih lengkapnya? yuk klik disini kawan :) 

Unknown

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

1 komentar:

Terima Kasih Telah Berkunjung di Blog Saya

Silakan tinggalkan jejak di blog saya.
Hanya komentar yang positif dan membangun, yang tidak sopan gak usah komen. tq

 

Copyright @ 2013 PETERNAKAN.