BAB II
PEMBAHASAN
A. Crossbreeding
Crossbreeding merupakan persilangan antar ternak dari bangsa (breed)
yang berbeda. Menurut Warwick et al (1990) menyatakan bahwa Perkawinan silang adalah perkawinan ternak-ternak dari bangsa yang berbeda.
Tekhnisnya Crossbreeding ini hanya berlaku untuk persilangan
pertama pada bred asli, tetapi secara umum berlaku juga untuk
sistem crisscrossing dari dua jenis atau rotasi persilangan dari
tiga atau lebih bibit dan untuk menyilangkan pejantan murni dari satu ras untuk
menaikan tingkatan betina dari ras yang yang lain (Warwick dan Legates,1979).Crossbreeding pada ayam mempunyai tujuan
antara lain: a) membentuk bangsa ayam baru (composite
breed), b) meningkatkan produksi ayam lokal, c)
mendapatkan efek heterosis (sifat yang muncul dari persilangan yang berbeda
dari induknya), d) mendapatkan komplementari bangsaayam (breed complementary).
Dalam Crossbreeding terdapat 4 macam sistem, yakni :
1. Sistem
Terminal (Terminal System)
2. Sistem
Rotasi (Rotational System)
3. Sistem
Kombinasi (Rotaterminal System)
4. Sistem
Komposit (Composite System)
Berikut adalah penjelasan mengenai keempat sistem dari crossbreeding :
1. Sistem Terminal (Terminal System)
Sistem ini merupakan salah satu sistem dari crossbreeding, yang dimana
dalam sistem ini menggunakan 2 breed/ bangsa yang berbeda. Dalam sistem
terminal ini, semua anak ayam hasil
persilangan dijual dan induk pengganti
(female replacements) diambil dari induk yang
berasaldari luar kelompok. Induk yang
dipilih yakni betina yang telah melewati
seleksi sehingga didapatkaninduk yang baik,
tingkat produksi susu serta mothering ability yang baik. Sedangkan untuk
jantan, tingkat pertumbuhan serta karakteristik produksi yang baik adalah merupakan hal yang sangat penting.Adapun keuntungan yang
diperoleh dengan adanya sistem ini adalah memungkinkan untuk meningkatkan
heterosis progeny sebesar 100% selain itu juga dapat meningkatkan breed
complementary. Sedangkan, kekurangan yang didapat dari sistem ini yakni
diperlukan lahan yang luaskarena
mengingat dalam sistem ini yang terlibat adalah 2 kelompok ayam yang berbeda bangsa.
2. Sistem Rotasi (Rotational System)
Sistem ini diperlukan 2 atau 3 bangsa ternak yang berbeda. Secara umum
terdapat dua macam sistem rotasi, yakni sistem rotasi 2 bangsa (Two-Breed
Rotational Breed) dan sistem rotasi 3 bangsa (Three-Breed Rotational Breed).
Namun, sistem yang banyak digunakan adalah sistem rotasi dengan menggunakan 3
bangsa ternak yang berbeda. Sedikit pemaparan mengenai sistem rotasi 2 bangsa,
yakni ♀ dari breed A disilangkan dengan ♂ breed B, dan ♀ breed B disilangkan
dengan ♂ breed A. Dalam sistem ini, akan didapatkan peningkatan heterosis
sebesar 66%. Pada keturunannya akan memiliki 2/3 gen dari bangsa induknya,
sedangkan 1/3 gen berasal dari bangsa lain.Sedangkan untuk sistem rotasi dengan
3 bangsa, dalam 1 peternakan terdiri dari 3 bangsa ternak, yang dimana ♀ breed
A digunakan sebagai female replacements untuk kemudian disilangkan dengan ♂
breed B. Ternak ♀ hasil persilangan tadi
digunakan sebagai female replacements yang kemudian
disilangkan dengan ♂ breed C. Ternak ♀ hasil persilangan ini kemudian
digunakan sebagai female replacements yang
kemudian akan disilangkan dengan ♂ breed A.
Adapun keuntungan yang diperoleh dari sistem rotasi 3 bangsa ini adalah
dapat meningkatkan heterosis atau hybrid vigor lebih tinggi 20% - 21%
dibandingkan dengan sistem rotasi 2 bangsa, yakni sebesar 86% - 87%. Disamping
itu kerugian yang diperoleh dalam sistem ini adalah kesulitan dalam
pemeliharaan bila dibandingkan dengan sistem rotasi dengan 2 bangsa,Mengingat
bahwa dalam sistem ini menggunakan 3 bangsa ternak yang
3. Sistem Kombinasi (Rotaterminal System)
Sistem kombinasi ini merupakan sistem crossbreeding yangmengkombinasikan
antara sistem rotasi (rotational system) dengan sistem terminal
(terminal system). Dimana sistem rotasi
berfungsi untuk menyediakan female replacements (♀) dengan jalan
persilangan antara breed A dengan breed B (A*B Rot) sedangkan sistem terminal
berfungsi untuk menghasilkan keturunan yang kemudian akan dijual.
Adapun keuntungan yang diperoleh dari sistem kombinasi ini adalah
dimungkinkan dapat meningkatkan berat sapih sekitar 21%. Disamping itu, juga
dapat meningkatkan heterosis yang berasal
terminal cross. Dapat diasumsikan bahwa, kita akan mendapatkan 66%
heterosis dari sistem rotasi (2 breed) dan 100% heterosis dari sistem terminal
dan 50% dari total sapi di dalam Herd C ( kelompok C [T * (A*B)] ), ini dapat
memungkinkan yakni kira-kira heterosis yang akan diperoleh adalah sebesar 83%
(Frahm, R).Sedangkan kerugian yang diperoleh dari sistem ini adalah setidaknya,
minimal peternak memiliki 3 ladang pengembalaan (pasture), minimal terdiri dari
100 sapi/kelompok, diperlukan kedisiplinan serta
ketelitian dalam mengidentifikasi sapi
menurut tahun kelahirannya sebagaimana bangsa induknya
(Nick, 2005).
4. Sistem Komposit (Composite System)
Composite berarti keturunan baru,
yakni dimana crossbreeding digunakan untuk membentuk keturunan baru/
komposit. Setelah keturunan tersebut terbentuk maka akan dibentuk sebuah
kawasan atau kelompok untuk breed baru tersebut. Keuntungan dari keturunan komposit mencangkup kemudahanmanajemen,
konsistensi heterosis yang tinggi dan seringkali bahwa keturunan baru ini dapat
berkembang biak dalam suatu lingkungan yang ideal untuk dikembangkan secara
khusus.
B. Ayam Hasil
Crossbreeding
Crossbreeding merupakan
perkawinan
antara
ayam
jantan
dan
ayambetina yang berbeda
rumpun.
Saat
ini
sudah
banyak
dilakukan
persilangan
dan
menghasilkan
banyak
jenis
ayam
baru
hasil crossbreeding.
Berbagai
jenis
ayam
hasil
persilangan
tersebut
antara
lain :
1.
Ayam
PAMA
Gambar
1.Ayam PAMA
Ayam
PAMA merupakan istilah ayam hasil breeding dengan dasar basic dari ayam
jenis Burma (Myanmar). yam burma sempat dikatakan jenis ayam setan karena permainannya yang
cepat & tingkat akurasi pukulan yang tinggi, akan tetapi trend sekarang
sudah bergeser kepada ayam jenis pama crossing. Sekarang ayam pama merupakan
generasi terbaru hasil dari crossbreeding (silangan) antara ayam burma dengan
beberapa jenis ayam aduan, seperti ayam burma dengan ayam Vietnam, ayam burma
dengan ayam thai (Bangkok), ayam burma dengan ayam Brasilia, bahkan sekarang
ini sudah terjadi crossline antara
ayam pama cross dengan ayam crossline pama yang berbeda.
2. Ayam PAKHOY
Gambar 2.Ayam PAKHOY
Ayam Pakhoy termasuk dalam kategori ayam modern, karena menurut cerita di
negeri Thailand merupakan hasil crossbreeding (silangan) antara ayam jenis ayam
ketip bulu sambung taji (malaysian cockfighter) dengan beberapa jenis ayam
aduan di thailand. Ciri khas ayam jenis ini adalah pada gaya bertarungnya
dimana ayam mematuk sembarang bagian punggung & memukul badan dengan
keras.
3. Ayam MAKHOY
Gambar 3.Ayam MAKHOY
Ayam Makhoy merupakan trend generasi terbaru dari ayam pakhoy adalah hasil crossbreeding antara ayam pakhoy dengan
ayam burma yang disebutnya makhoy = pama pakhoy.
Tentunya ayam jenis ini memiliki karakter bermain ketip bulu (nyangkul) atau mematuk segalanya & memukulnya ke badan keras-keras, bahkan juga ke kepala dengan akurasi yang lebih baik
Tentunya ayam jenis ini memiliki karakter bermain ketip bulu (nyangkul) atau mematuk segalanya & memukulnya ke badan keras-keras, bahkan juga ke kepala dengan akurasi yang lebih baik
4.
Ayam MAGON
Gambar 4. Ayam MAGON
Ayam Magon termasuk juga jenis
ayam modern, karena jenis ayam ini hasil dari crossbreeding antara ayam Pama
dengan Saigon (pama-saigon = magon). Ayam saigon yang kami maksudkan dari jenis
modern yang merupakan hasil cross antara
ayam asli vietnam dengan ayam Madagaskar, biasanya ayam ini sudah tidak
memiliki bulu botak lagi atau berbulu lebih lebat. Karakter yang diharapkan
dari jenis ayam Magon ini adalah jenis ayam aduan dengan gaya bertarung seperti
ayam burma akan tetapi memiliki zise besar & ketahanan pukulan yang lebih
tangguh seperti ayam saigon diharapkan akan lebih mudah untuk mendapatkan lawan
tandingan
5.
Ayam BRASILIAN
Gambar 5. Ayam Brasilian
Ayam Brasilian termasuk juga jenis
ayam modern, karena jenis ayam ini hasil dari crossbreeding antara ayam Pama
dengan Brasilian. Karakter yang diharapkan dari jenis ayam ini adalah jenis
ayam aduan dengan gaya bertarung seperti ayam burma akan tetapi memiliki zise
besar & ketahanan pukulan yang lebih tangguh seperti ayam brasilia.
Kelebihan ayam brasilian ini adalah pada daya tahan yang diatas ayam saigon,
karena biasanya jenis ayam ini lebih baik mati daripada lari.
6.
Featherless Chicken
Gambar
6. Featherless Chicken
Featherless Chicken bisa menjadi masa depan
peternakan unggas massal di negara-negara yang lebih hangat. Ayam baru ini
lebih rendah kalori, tumbuh lebih cepat, ramah lingkungan, dan lebih mungkin
untuk bertahan hidup dalam kondisi hangat. Ayam berkulit merah ini diciptakan
secara selektif melalui perkawinan silang antara naturally bare neck dengan regular broiler chicken.
Kekurangan ayam ini yaitu pada pejantan tidak mampu
untuk kawin, karena mereka tidak bisa mengepakkan sayapnya, dan ayam ini lebih
rentan terhadap parasit, serangan nyamuk dan sengatan matahari. Ayam ini
memiliki ukuran lebih kecil dari pada ayam broiler biasa sehingga perlu
pemuliaan lebih lanjut untuk meningkatkan performannya.
7. Transylvanian
Naked Neck
Gambar 7. Transylvanian Naked Neck
Hewan berleher panjang tanpa bulu itu
menjadi perdebatan ilmuwan dan peternak unggas. Inilah ‘turken’ yang berasal
dari kata turkey (kalkun) dan chicken (ayam). Transylvanian Naked Neck, hewan
ini sebenarnya salah satu jenis ayam. Namun karena salah satu alasan misterius
yang belum disepakati ilmuwan, banyak orang mengira itu perkawinan dari kalkun
dan ayam. Berdasarkan tes DNA dari ilmuwan di Roslin Institute, University of
Edinburgh, Inggris, peternak unggas tidak perlu panik. Dr. Denis Headon,
pemimpin studi, menilai keberadaan ayam itu dapat membantu peternak
menghasilkan ayam yang cocok dengan habitat negara beriklim panas.“Ayam
berleher telanjang itu tidak memiliki bulu, tapi mereka berperilaku seperti
ayam normal dengan bertelur dan menghasilkan daging yang baik. Yang menarik,
mereka ternyata lebih tahan kondisi panas dari ayam normal,” kata Dr. Denis
Headon. Ayam berleher panjang itu pertama kali muncul di Eropa Tengah dan masuk
ke Inggris pada 1920.
Studi terbaru menemukan adanya mutasi genetik
secara acak yang menyebabkan kelebihan produksi molekul penghilang bulu, lebih
dikenal dengan gen BMP12. Mutasi tersebut pertama kali muncul pada ayam di
utara Rumania, ratusan tahun lalu. Mutasi gen ini membuat leher unggas menjadi
telanjang. Secara umum, mutasi genetik buruk bagi perkembangan binatang. Namun,
bagi ayam, kemampuan itu membantu mereka bertahan di suhu panas sehingga
menghasilkan telur dan daging yang lebih baik.
8. Ayam
Sebright
Gambar
8. Ayam Sebright
Ayam ini merupakan ayam kate tertua di
wilayah Inggris dan dinamai sama dengan penemunya, Sir John
Saunders Sebright pada tahun 1800. Pria yang memiliki gelar
kebangsawanan Inggris ini merupakan hasil pengembangbiakkan secara selektif
melalui proses pengawinan silang dari berbagai ras untuk memperoleh ayam hias
yang cantik. Dibandingkan dengan ayam pada umumnya, cirri khas dan keunikan
ayam ini ada pada warna dasar motif bulu serta bentuk pialnya. Hanya ada dua
warna dasar bulu ayam jenis ini, yaitu putih perak dengan lis hitam di
sebagian besar sisi tepi bulunya dan warna coklat keemasan. Yang berbuluputih
perak disebut silver sebright dan yang coklat keemasan
disebut gold sebright.
Ayam kate jenis inilah yang kemudian di
Indonesia populer dengan sebutan ayam Kanada untuk yang berwarna coklat
keemasan dan ayam batik Itali untuk yang berwarna putih perak. Ayam
sebgriht sangat mirip dengan ayam lokal Indonesia yang disebut ayam kampung.
Ayam jenis ini sangat aktif menjelajah dan berkeliaran ke sana ke mari,
sehingga sangat tidak cocok bagi mereka yang memiliki halaman rumah yang
sempit. Ayam jenis ini pun gemar membuat sarang di atas dahan. Ayam jantan
beratnya sekitar 0,74 kg, sedangkan yang betina sekitar 0,63 kg.
9.
Ayam Wareng
Gambar
9. Ayam Wareng
Asal-usul
ayam Wareng Tangerang dimulai saat seorang peternak di desa Pasir Gadung,
Kecamatan Cikupa, memperoleh 36 butir telur ayam Rusia di awal tahun 80-an. Telur-telur
yang menetas memperlihatkan sifat-sifat unggul ayam petelur yaitu berbentuk
badan kecil, berproduksi telur tinggi, memiliki jengger dengan bulu mahkota,
tetapi tidak memiliki sifat mengeram dan berpenampilan liar. Melihat beberapa
sifat unggul dari ayam tersebut, salah seorang peternak bernama Armin kemudian
menyilangkan lagi dengan ayam buras asli Rusia hingga generasi ketiga. Dari
sini diperoleh turunan ayam dengan bentuk tubuh ramping dan menyerupai ayam
Rusia. Turunan ayam inilah yang kemudian dikenal sebagai ayam Wareng Tangerang.
Kata “Wareng” berasal dari bahasa Jawa yang berarti kecil.
Iskandar et al. (2004) menyatakan bahwa
bobot tubuh, warna bulu dan ukuran tubuh ayam Wareng Tangerang mirip dengan
ayam Wareng Indramayu, hanya saja ayam Wareng Tangerang mempunyai ciri khas
jambul di atas kepala betina dan memiliki warna bulu dan kulit yang dominan
putih (Susanti et al., 2006). Ayam lokal ini
tersebar di daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat. Suara kokoknya cukup nyaring.
Gerakan Ayam Wareng sangat lincah sehingga agak sulit ditangkap.
Ukuran kepala dan leher pejantan kecil. Kakinya
ramping dan panjang. Terdapat tiga warna bulu pada ayam ini yakni hitam, blorok
(belang-belang putih dan hitam), dan putih. Berat tubuh ayam pejantan dewasa
rata-rata 1,5 kg dan ayam betina sekitar 1 kg.
Umur kawinnya tergolong muda, yakni
empat bulan. Produksi telurnya berkisar 15 butir per periode bertelur.
Apabila dipelihara secara intensif produksi telurnya dapat mencapai 24-28 butir
per periode bertelur, dikarenakan induk betina tidak memiliki sifat mengeram.
Turunan ayam ini dapat direkomendasikan untuk jenis produksi telur seperti ayam
Kedu.
10. Ayam
Bekisar
Gambar 10. Ayam Bekisar
Ayam bekisar merupakan keturunan pertama hasil
persilangan antara induk jantan dengan pejantan ayam hutan hijau Gallus
varius dengan induk betina ayam kampung Gallus Domestika dengan ciri-ciri sebagai
berikut :
a.
Ayam ini banyak dipelihara sebagai
unggas kesayangan, karena penampilannya yang elok dengan bunyi suara yang
indah yaitu perpaduan yang harmonis antara ayam hutan dengan ayam kampung
biasa.
b.
Kualitas ayam bekisar mulai tampak pada
umur 6 bulan.
c.
Ayam bekisar senang berkokok diatas
kerekan
d.
Warna bulu didominasi oleh warna bulu
induk betina, tetapi potur tubuh, sifat dan suaranya sangat dipengaruhi
oleh induk jantan.Berdasarkan warna bulu dan keturunannya, ayam bekisar
mempunyai beberapa jenis antara lain :
Ayam bekisar putih, merupakan keturunan pertama (F
1) hasil persilangan antara induk jantan ayam hutan hijau dengan dengan
induk betina ayam ras petelur leghorn strain Fly-line atau babcock dengan
ciri-ciri:
a. Warna
bulu putih bersih
b. Sosok
badannya cantik dan ramping
c. Jengger
besar dan merah
d. Kakinya
agak keputihan
Ayam bekisar hitam, merupakan keturunan pertama (F1)
hasil persilangan antara induk jantan ayam hutan hijau dengan
induk betina ayam cemani. Ayam bekisar hitam ini mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
a. Seluruh
tubuhnya hitam legam
b. Seluruh
bulunya hitam, termasuk bulu kecil yang baru tumbuh
c. Kaki,
jari dan mata berwarna hitam polos
Ayam bekisar multi warna, merupakan keturunan
per tama (F1) hasil persilangan antara induk jantan ayam hutan hijau
dengan induk betina ayam kampung berbulu merah, hitam, kuning, abu-abu
atau coklat. Warna bulunya berwarna-warni dengan bulu leher, bulu pelanan
dan bulu hias merah menyala.
0 komentar:
Posting Komentar