BAHAN
PAKAN DAN FORMULASI RANSUM
BAHAN PAKAN
1.
Kelas
1 : Hijauan Kering
a. Jerami
Kacang Tanah
Potensinya untuk
mengatasi kekurangan pakan terutama di musim kering, sebagai pakan alternatif
yang lebih murah serta mudah didapat akan tetapi masih mengandung nutrien. Jerami
kacang tanah merupakan sisa pemanenan kacang tanah yang terdiri dari batang dan
daun. Jerami atau tangkai tanaman yang kering dari tanaman kacang tanah
(Arachis hypogaea) memiliki nilai gizi lebih tinggi daripada jerami lainnya. Kandungan
nutrisinya jerami kacang tanah Bahan
Kering (BK) sebanyak 35 %, PK sebanyak
15,1 %, SK sebanyak 22,7 %, TDN sebanyak 65 %, Ca sebanyak 1,51 % dan P
sebanyak 0,20 %.
b. Sekam Padi
Potensi kulit
gabah atau sekam dapat digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain bahan
energi alternaatif, bahan baku industri kimia dan bahan pakan ternak. Kulit
gabah adalah lapisan keras yang meliputi
kariopsis, terdiridari dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling
bertautan. Kulit gabah yang dihasilkan
oleh penggilingan padi yang disebut sekam.
Karakteristik yang di miliki sekam padi
adalah sangat ringan (Berat Jenis = 0,2 kg/l), kasar sehingga sirkulasi udara
tinggi (banyak pori). Dan fungsi sekam padi antara lain adalah, dapat menahan
air berkapasitas tinggi, dan berwarna coklat kehitaman sehingga dapat
mengabsorbsi sinar matahari dengan efektif, serta mempunyai kandungan unsur
kimia yang dapat mengurangi pengaruh penyakit, khususnya bakteri .
Komposisi kimia kulit gabah adalah berat kering 92%, protein kasar 3,0%, lemak
kasar 3,0%, abu 19,0%, serat kasar 39,6%, dinding sel 76,0%, selulosa 30,0%,
lignin 15,0% dan ADF 66,0%.
Gambar Sekam
c. Kulit
Buah Coklat Kering
Potensi dari
kulit buah coklat kering yaitu mengandung bahan berserat dan dapat dijadikan
alternatif bahan pakan saat musim kering. Kulit buah coklat kering merupakan
kulit bagian luar yang menyelubungi biji coklat dengan tekstur yang kasar,
tebal dan keras. Kandungan nutrisi dari kulit buah coklat adalah berat kering
91,33%, abu 14,80%, protein 9,71%, lemak 0,90%, serat kasar 40,03%, BETN 34,26%
dan TDN 46,0%.
Gambar Kulit
Buah Coklat Kering
2.
Kelas
2 : Pastura atau Hijauan
a. Rumput
Pangola (Digitaria Decumbes)
Potensi
sebagai alternatif hijauan pakan dan serat kasarnya cukup tinggi Bahan pakan
hijauan ini mempunyai fungsi sebagai sumber karbohidrat, vitamin-vitamin dan
protein. Merupakan tanaman tahunan yang berkembang dengan stolon membentuk
hamparan yang tidak rapat dengan ketinggian 60-120 cm. Bentuk daun tanaman ini
memanjang dan kecil berwarna hijau cerah serta tekstur yang licin. Kandungan nutrisi dari rumput pangola adalah
bahan kering adalah 18%, abu 11.5%, lemak kasar 3.3%, serat kasar 31.9%, BETN
42.3 %. PK 11.0%, Ca 0.33%, P 0.17%.
Gambar Rumput Pangola
b. Turi (Sesbania grandiflora)
Potensi turi mengingat kebutuhan akan hijauan
pada musim kemarau cukup serius, maka peranan tanaman turi untuk mengisi
kekurangan kebutuhan pakan. Turi merupakan pohon yang berkayu lunak dan berumur pendek.
Tingginya dapat mencapai 5-12 m. Akarnya berbintil-bintil yang gunanya untuk
menyuburkan tanah. Bunganya besar dan apabila mekar, berbentuk seperti kupu-kupu. Warna bunganya ada yang merah dan ada juga
yang putih namun ada juga yang berwarna gabungan kedua-duanya. Kandungan
nutrisi daun turi yang berbunga putih adalah 40,62 % protein, 5,66 % lemak,
33,38 % BETN, 10,67 % serat kasar dan 11,20 % abu.
Gambar
Turi
c. Daun
Nangka (Artocarpus Heteropyllus)
Potensi daun nangka dapat ditemukan disekitar
pemukiman rakyat, dapat tumbuh dimusim kemarau maupun hujan. Pohon nangka
umumnya berukuran sedang, sampai sekitar 20 m tingginya, walaupun ada yang mencapai 30
meter. Batang bulat silindris, sampai berdiameter sekitar 1 meter. Daun-daun
nangka merupakan pakan ternak yang disukai kambing, domba maupun sapi. Daun tunggal, tersebar, bertangkai 1-4 cm. Kandungan nutrient yang terdapat pada nangka adalah
BK adalah 16%, abu 25% LK 4.4% BETN 20% SK 38%, PK 12.52%.
Gambar Daun Nangka
3.
Kelas
3 : Sumber Energi
a. Onggok
Potensi
onggok menjadi pakan ternak yang mempunyai nilai gizi tinggi serta onggok masih memiliki kandungan karbohidrat sebagai sumber
energi, protein, lemak, dan air yang tinggi. Onggok merupakan produk samping
pengolahan ubi kayu menjadi tapioka.
Onggok memiliki bentuk butiran, warna cokelat,
tidak berbau, rasa hambar, serta memiliki zat antinutrisi berupa mimosin.
Onggok merupakan hasil samping dari pembuatan tapioka ubi kayu yang berwarna
putih sehingga kandungan proteinnya rendah yaitu kurang dari 5%. Kandungan
nutrisinya berupa 18% air; 0,8% PK; 76% BETN; 2,2% SK; 0,2% L; 2,5% abu.
Gambar
Onggok
b.
Tepung
Gaplek
Potensi
gaplek memanfaatkan ketersediaan singkong yang cukup banyak di Indonesia ini. Bentuk
serbuk dengan tekstur halus dan berwarna putih, berfungsi sebagai penghasil
energi. Gaplek adalah hasil awetan ubi kayu dengan pengeringan yaitu dengan
dikupas, dan dipotong-potong kemudian dikeringkan denngan sinar matahari.
Gaplek terdiri dari 13 5 air, 2,6% protein, 18,4% BETN, 3,6% serat kasar, 1%
lemak, 1,4% abu, 2,1% protein tercerna.
Gambar
Gaplek
c.
Jantung
Pisang
Potensi
dari jantung pisang ditinjau dari jumlahnya bahwa jantung pisang cukup
potensial dijadikan sebagai bahan pakan, dimana Indonesia memproduksi sekitar
50% dari produksi pisang di Asia. Jantung pisang adalah limbah dari perkebunan
pisang, yang merupakan kumpulan dari
jari-jari bunga pisang yang membuka dan berkumpul pada satu tangkai bunga.
Bunga pisang disebut dengan jantung pisang karena bentuknya menyerupai jantung.
Kandungan nutrisinya bahan kering 88,11%, protein kasar 6,49%, lemak kasar
3,7%, serat kasar 17,71%, abu 13,76% dan GE 4166 Kkal/kg.
Gambar
Jantung Pisang
4.
Kelas
4 : Sumber Protein
a. Biji Kacang Hijau
Potensi
biji kacang hijau yaitu memiliki kandungan sumber protein nabati yang tinggi. Kacang
hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae). Kandungan yang
ada pada kacang hijau antara lain: kandungan energinya 2220 kkal/kg, kandungan
protein 21,30%, kandungan serat kasar 4,50%, lemak 0,90%, kandungan Ca 0,10%.
Gambar Biji
Kacang Hijau
b.
Tepung Ikan
Potensi
tepung ikan adalah sebagai bahan campuran pakan ternak unggas dan berfungsi
sebagai sumber protein. Tepung ikan merupakan ikan utuh dan potongannya atau
keduanya yang digiling dan dikeringkan dengan atau tanpa ekstraksi sebagian
minyak ikan. Kandungan protein kasarnya mencapai 60%. Tepung ikan adalah produk
padat yang dihasilkan dengan jalan mengeluarkan sebagian air dan sebagian lemak
atau seluruhnya dalam ikan atau sisa ikan. Tepung ikan mengandung protein,
mineral, dan vitamin B, tepung ikan yang berkualitas tinggi mengandung air 6
-10%, lemak 5 -12%, protein 60 -75%, dan abu 10 -20%.
Gambar
Tepung Ikan
c.
Ampas Kecap
Potensi
ampas kecap cukup disukai oleh ternak, ampas kecap berasal dari kedelai dan
oleh karena itu anti nutrisi yang terdapat pada ampas kecap adalah sama dengan
kedelai hanya konsentrasinya lebih sedikit karena telah menganlami pengolahan.
Selain itu uji organoleptik seperti tekstur, rasa, warna dan bau dapat dipakai
untuk mengetahui kualitas ampas kecap yang baik. Ampas kecap masih mempunyai
nilai gizi yang baik. Ampas kecap mempunyai kandungan protein berkisar antara
21-34% tergantung pada proses pengolahan dan kualitas bahan baku yang
diguanakan. Kandungan nutrisi ampas kecap bahan kering 85%, protein kasar
36,381%, lemak kasar 17,257%, serat kasar 17,816%, TDN 89,553%.
5. Kelas 5 : Sumber Mineral
a.
Tepung
Kulit Telur
Potensi tepung kulit telur sebagai alternatif bahan pangan yang
mengandung sumber mineral. Kulit telur diolah untuk dijadikan tepung kulit
telur dengan cara dikeringkan kemudian digiling hungga halus. Kandungan nutrisi
tepung kulit telur protein kasar 7,6%,
abu 91,1%, kalsium 36,4%, fosfor 0,21%, Mg 0,4%, K 0,1%, Fe 0,002%, dan S
0,090%.
b.
Garam
mineral
Potensi dari garam
mineral sebagai salah satu sumber mineral bagi ternak. Garam dapur banyak
mengandung NaCl. Garam dapur adalah sejenis mineral yang dapat membuat rasa asin. Kandungan garam dapur yang tersedia secara umum adalah Natrium
klorida (NaCl) yang dihasilkan oleh air laut.
c.
Tepung
Kulit Kerang
Potensi tepung kulit
kerang seperti halnya tepung
tulang juga sangat potensial dalam proses pertumbuhan dan berproduksi. Tepung
kerang ini digunakan sebagai unsur pencampuran di dalam ransum karena kandungan
Ca dan P cukup tinggi. Tepung kerang diperoleh dari kulit kerang yang
dihaluskan menjadi tepung. Bahan baku pakan berupa tepung kerang diperoleh
dengan cara menggiling kerang dari berbagai ukuran besar dan kecil. Kandungan
nutrisinya bahan kering 100%, Ca 38%, P 0,07%, Cl 0,01%, Mg 0,3%, K 0,10%, Na
0,21% dan Fe 0,28%.
Referensi :
Hartadi, (1997). Tabel Komposisi Pakan Untuk
Indonesia. Yongyakarta : Gadjah Mada University Press.
Siregar, S.B. 1994. Ransum Ternak Ruminansia. PT. Penebar
swadaya. Jakarta.
Tillman, A.D. dan Hartadi. H.
1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar.
Gajah Mada
University
Press. Yogyakarta
Yatno, N. Ramli,
P. Hardjosworo, A. Setiyono, dan T. Purwadaria. 2008. Sifat kimia dan nilai biologi konsentrat protein bungkil inti sawit hasil
ekstraksi kombinasi fisik-kimiawi. Media
Petern. 31: 178-185.
0 komentar:
Posting Komentar